17 research outputs found

    Pengelolaan Aset Berbasis Website Pada Sistem Pendeteksi Aset Berbasis Internet of Things

    Get PDF
    Pengelolaan aset merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengidentifikasi, memelihara, mengetahui ketersediaan aset dan informasi aset pada instansi. Setiap aset pada instansi harus selalu dipantau untuk mencegah terjadinya kehilangan aset dan mencegah hal-hal buruk yang tidak diinginkan. Umumnya, pengelolaan data aset masih bersifat konvensional, hal ini dapat memungkinkan terjadinya kesalahan dalam memasukkan data aset. Untuk mengurangi kesalahan dalam memasukkan data aset, dibutuhkan sebuah teknologi yaitu RFID (Radio Frequency Identification). RFID digunakan untuk mengidentifikasi aset dan memberikan informasi ketersediaan aset yang melewati suatu ruangan. Data tersebut akan terkirim ke ESP8266 kemudian dilakukan proses pengiriman data ke server yang terhubung pada internet, kemudian data tersebut tersimpan pada database MySQL (my structured query language) secara realtime dan data tersebut ditampilkan pada website. Untuk menjaga kualitas dari layanan website, dilakukan analisa QoS (Quality of Service) untuk mengetahui rata-rata delay pengiriman data selama 69,5181 ms, rata-rata jitter selama 69,5575 ms, dan packet loss sebesar 0%. Dari hasil pengujian, RFID reader dapat membaca data dari RFID tag dengan jarak sejauh 300 cm tanpa penghalang dengan tingkat keakurasian sebesar 100%, menggunakan penghalang kayu dengan tingkat keakurasian 100%, dan menggunakan penghalang besi dengan tingkat keakurasian 92%

    Visualisasi 3Dimensi untuk Memperkaya Pengoperasian Jarak Jauh dengan Mengunakan Kamera Webcam

    Get PDF
    Pada pengendalian robot jarak jauh, dibutuhkan informasi mengenai sekitar dari robot. Informasi ini mambuat operator dapat mengendalikan robotnya dengan lebih baik. Informasi visual adalah  informasi yang paling banyak digunakan oleh sistem pengoperasian robot jarak jauh. Informasi visual yang digunakan sebagian besar masih menggunakan informasi dua dimensi. Robot menggunakan sebuah kamera dan operator melihat informasi dari sebuah layar monitor. Hal ini memiliki kekurangan antara lain operator tidak mendapatkan efek kedalaman sehingga operator memiliki kesulitn untuk mengira jarak antara robot dan objek didepannya. Kekurangan ini dapat diselesaikan dengan menggunakan sistem visual tiga dimensi. Namun sistem ini membutuhkan kamera stereo yang tidak murah. Penelitian ini meneliti sebuah sistem yang mengunakan dua buah webcam yang terhubung dengan sebuah komputer, dan operator dapat merasakan sensasi 3 dimensi dengan menggunakan sebuah Virtual reality headset Kamera-kamera ini diletakan pada dua motor steper sehingga digerakan keatas-kebawah serta samping kiri dan kanan. Kemampuan gerak ini membuat operator mendapat informasi mengenai keadaan sekeliling dari robot. Motor-motor ini dikendalikan dari headset  sehingga memudahkan operator. Sistem ini diharapkan dapat digunakan pada robot yang dikendalikan jarak jauh sehingga operator dapat mengoperasikan robot lebih baik lagi

    Desain Mesin Filament Extruder

    Get PDF
    Salah satu masalah besar yang ada di Negara Indonesia yaitu menumpuknya jumlah sampah plastik, sampah plastik tidak hanya menjadi masalah didaratan namun juga dilautan. Dampak negatif dari plastik ialah sulit diurai secara alamiah sehingga mencemari lingkungan, salah satu cara untuk mengatasi persoalan pencemaran sampah plastik adalah dengan cara mendaur ulang plastik tersebut menjadi sebuah Filament. Filament adalah salah satu bahan yang digunakan untuk membuat produk 3 dimensi, sebelum dibuat menjadi Filament plastik dicacah terlebih dahulu menjadi biji plastik hal ini untuk mempermudah proses ekstrusi. Dalam perancangan ini mesin Filament Extruder berfungsi merubah biji plastik menjadi Filament dengan titik leleh tertentu. Dan dalam pengujian alat ini dapat dihasilkan Filament dengan diameter rata – rata 2 mm, waktu yang dibutuhkan untuk memanaskan barrel untuk memulai proses pengoperasian yaitu ± 20 menit

    Implementasi Kontrol PID Pada Mesin Pengembang Roti

    Get PDF
    Besides the ingredient composition, another important thing in the process of making dough is proofing, ie. dough rising process prior to roasting process. Proofing process requires a stable temperature to ensure that the dough is well rising. The purpose of this research is to make a proofing machine that uses DHT11 as a temperature sensor. Proportional-Integral-Derivative (PID) controller is implemented to guarantee that the machine remains at the temperature of 350Celcius, in which the fermentation process would success. PID control has been implemented in fluorescent lamp which been set its dim light to generate heat until it reach a predetermined set point value. The temperature was monitored using LCD and set to remain stable with the help of fan. The proofing process will last for 15 minutes which ended by the sound of the buzzer. The testing result shows that the value of , , will reach set point value within 120 seconds

    Rancang Bangun Modul Praktikum Motor AC dengan Aplikasi Pengaturan Posisi dengan Menggunakan PID

    Get PDF
    Penggunaan motor AC 3 fasa saat ini banyak digunakan didunia industri untuk mencapai kecepatan putaran motor yang diinginkan, maka dibutuhkan sistem kendali kecepatan motor. Saat mengatur posisi sebuah motor AC 3 fasa sering terjadi over shoot dan setting time yang lama, untuk itu dibutuhkan sebuah metode pengontrolan yang dapat mengatasi kekurangan tersebut. Pada penelitian ini menggunakan metode kontrol PID untuk menghasilkan output yang konstan dan untuk mengurangi nilai error saat mengatur posisi motor. Keluaran dari PID selanjutnya di absolute kan untuk menghilangkan tegangan negatif yang dikeluarkan PID, kemudian keluaran dari absolute akan masuk ke inverter Altivar 312 agar motor dapat berputar kearah forward, reverse atau stop. Hasil percobaan menunjukkan motor dapat berputar sesuai dengan set point dengan rata-rata error terbesar 2.6 %. Pengotrolan posisi motor AC memiliki tingkat keberhasilan sebesar 80 %. Kesalahan pembacaan posisi disebabkan karena terjadi kerusakan pada potensiometer

    ALAT KENDALI KECEPATAN MOTOR PADA PENGGERAK DEPAN SEPEDA LISTRIK DI POLITEKNIK NEGERI BATAM

    Get PDF
    Brushless DC motor is applied in many field of industries, one of which transportation sector. The operation of BLDC motor need a speed control system as commutation process since it does not applied any brush. This research using an Arduino nano as its microcontroller to regulate the switching driver mosfet with IR2103 type. This mosfet driver is used to trigger mosfet switching at iverter 3 phase circuit so that power from battery can flow to BLDC motor. Mosfet type is STP75NF75 with Vds 75 Volt and Ids 80 Amps, while type of motor used is BLDC 350 watt and 36 Volt. The BLDC motor has Hall Effect sensor as rotor positioning detection. As for the commutation process, PWM is used as pulse modulation which is represented the motor speed and frequency of PIN default of Arduino. Speed earned is 224-340 rpm with power consumption of 20-21 Watts.Motor Brushless DC (Motor BLDC) sudah banyak diaplikasikan diberbagai bidang industri, salah satunya di bidang transportasi. Pengoperasian motor BLDC memerlukan sistem kontrol kecepatan sebagai proses komutasinya dikarenakan motor ini tidak menggunakan sikat (brush). Penulis membuat kendali kecepatan motor brushless ini menggunakan arduino nano sebagai mikrokontroller untuk mengatur switching driver mosfet dengan tipe IR2103. Mosfet driver ini yang digunakan untuk mentrigger pensaklaran mosfet pada rangkaian inverter 3 fasa agar daya dari baterai dapat mengalir ke motor BLDC.  Mosfet yang digunakan dalam inverter 3 fasa dengan tipe STP75NF75 dengan Vds 75 Volt dan Ids 80 Ampere dan jenis motor yang digunakan BLDC 350 Watt 36 Volt. Motor BLDC ini memiliki hall effect sensor sebagai pendeteksi posisi rotor. Untuk proses komutasi digunakan PWM sebagai nilai pulsa yang direpresentasikan untuk mengatur kecepatan motor dan frekuensi yang digunakan masih default dari pin Arduino. Kecepatan yang dihasilkan dari 224 – 340 rpm dengan konsumsi daya 20 Watt – 21 Watt

    DESAIN KONTROL KECEPATAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA MENGGUNAKAN FUZZY PID BERBASIS IDIRECT FIELD ORIENTED CONTROL

    Get PDF
    Motor induksi tiga fasa (MITF) umumnya digunakan di berbagai aplikasi di industri  karena keandalannya, biaya rendah, kontruksi kokoh, perawatan rendah, dan effisiensi yang tinggi. Namun untuk mengontrol MITF tidak semudah seperti mengontrol motor DC, karena MITF merupakan motor yang tidak linear. Penggunaan metode indirect field oriented control (IFOC) dengan kontroler fuzzy proportional integrator and derivative (FPID) dipilih untuk dapat mengatur kecepatan MITF. Metode IFOC akan membuat MITF dapat dikontrol seperti motor DC penguat terpisah. Kontroler FPID yang di desain dengan mengganti kontroler PID konvensional. Performa kontroler FPID yang di desain dibandingkan dengan kontroler PID konvensional. Performa respon yang dibandingkan seperti rise time, settling time, overshoot, steady state error, dan undershoot. Hasil simulasi yang dibuat menunjukkan bahwa dengan menggunakan kontroler FPID lebih baik dibandingkan dengan kontroler PID. Dimana respon overshoot untuk kontroler FPID 0% sedangkan kontroler PID adalah 0.23%. Begitu pula dengan respon undershoot untuk kontrol FPID adalah 2.88% sedangkan kontroler PID adalah 6.78%. Untuk respon rise time, settling time, dan steady state error tidak jauh berbeda dari kedua kontroler. Sistem yang sudah di buat disimulasikan di platform LabVie

    PENALA PARAMETER PID OTOMATIS PADA PENGATUR KECEPATAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA

    Get PDF
    PID is one of the simple controller, fast computing, easy to implement, reliable to face the disturbance especially to handle the linear system. Meanwhile induction motor is one of a high nonlinear system. Is PID can handle the induction motor. Therefore PID controller enhancement is needed. The controller has the ability to tune up the parameter while running. To tune-up, the controller needs a bunch of collections of parameters PID that ready to use. If we use the manual way to collect like trial and error, it will consume much power and time. And not all systems can be used the Ziegler-Nichols method. This research offering an algorithm for the autotuning PID parameter to control the speed of induction motor based on vector control to collect the PID parameter automatically. After validation by using LabVIEW simulation, the system provides a good speed response without overshoot when the speed increased and without undershoot when the speed decreased.PID merupakan salah satu tipe kontroler sederhana, komputasinya ringan dan mudah diimplementasi serta dikenal tangguh menghadapi gangguan terutama dalam menangani sistem linear. Bagaimana jika sistemnya nonlinear. Sementara motor induksi merupakan contoh sistem yang sangat nonlinear. Maka dibutuhkan sebuah kontroler PID yang dapat ditala ulang setiap saat berdasarkan kondisi motor. Untuk itu perlu menyiapkan banyak kumpulan parameter PID yang siap pakai. Proses pengumpulan parameter PID tersebut tentu perlu banyak waktu dan tenaga jika dilakukan secara manual. Penelitian ini menawarkan solusi berupa algoritma penalaan parameter PID otomatis  yang sesuai untuk mengatur kecepatan motor induksi tiga fasa berbasis kontrol vektor untuk menyelesaikan pengumpulan parameter PID tersebut. Setelah divalidasi melalui simulasi menggunakan aplikasi LabVIEW didapatkan respon kecepatan yang cepat tanpa mengalami overshoot ketika kecepatan bertambah dan tidak undershoot ketika kecepatan berkuran

    Automatic Charge Batterai Suppo dengan Labview di PT. Giken

    Get PDF
    Semakin berkembangnya dunia industri pada saat ini menuntut kita semua dalam menemukan sebuah inovasi dalam masalah teknologi seperti dalam proses manual dirubah menjadi proses otomatis. Proyek ini ini bertujuan akan mengubah proses manual menjadi proses otomatis menggunakan interface LabView. Program LabView akan bertindak sebagai otak dalam pengaturan proses pengisian baterai “Suppo”, ada beberapa hal yang akan dikontrol oleh program yang pertama memastikan koneksi setiap baterai terhubung dengan benar, yang kedua memastikan Power Supply terhubung pada rangkaian, yang ketiga program dapat mengontrol lama pengisian baterai, keempat ketika proses pengisian selesai program dapat mengukur nilai tegangan setiap baterai dan memberi indikator kondisi baterai setelah pengisian. Data dari proses pengisian tersebut akan disimpan pada database LabView dengan format excel (.xls) yang berisi data operator yang melakukan, keterangan baterai, tanggal pengisian, tegangan baterai itu sendiri

    METODE PENENTUAN RUGI-RUGI HISTERESIS PADA PENGATURAN MOTOR INDUKSI BERBASIS VECTOR CONTROL

    Get PDF
    Compared to direct current (DC) motors, the three-phase induction motors have several advantages such as: big torque, low maintenance cost, and rugged. For those reasons, induction motors are dependable as the prime mover in industrial and transportation sectors. In order to increase the performance of induction motors, a vector control based driving method had been deleveloped to operate the induction motors in various level of speed. Some manufacturers begin to use induction motors as the mover of 2 or 4-wheeled electric vehicles in city/urban transportation. Due to restricted capacity of battery as the power source, many researches on vector control are now focussed on advancing the driving scheme which in turn increasing mileage and lifetime of induction motors. One factor which supports that purpose is the evaluation of losses occurred during induction motor operation. During low speed operation, hysteresis loss as a consequence of stator core magnetization phenomenon takes a major part of overall losses. This research proposed a simple and applicable design of hysteresis loss determination on induction motor controlled by vector control scheme. The simulation using particular induction motor as a sample found that the iron loss PFE ranged between 2,55 x 10-8 to 1,09 x 103 Watt, the hysteresis loss Ph ranged between 2,07 x 10-8 to 5,15 x 102 Watt, and the hysteresis loss to iron loss rate ranged between 47,09 % to 81,18 %.Motor induksi tiga fasa memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan motor jenis arus searah. Keunggulan utama dari motor induksi di antaranya torsi yang besar dan kemudahan perawatan. Karena itu motor induksi sangat diandalkan sebagai penggerak utama di bidang industri maupun transportasi. Dalam meningkatkan kinerja operasi motor induksi, telah dikembangkan teknik pengemudian motor induksi yang berbasis vector control. Lewat teknik tersebut motor induksi dapat dioperasikan pada berbagai tingkat kecepatan. Sektor transportasi perkotaan juga mulai menggunakan motor induksi sebagai penggerak kendaraan jenis roda empat maupun roda dua. Dikarenakan kendaraan membawa sumber daya listrik dalam batere atau aki yang kuantitasnya terbatas maka riset vector control dewasa ini diarahkan pada pengingkatan skema pengendalian yang tujuan akhir menambah jarak tempuh dan umur pakai motor induksi. Di antara faktor yang menunjang keperluan tersebut adalah evaluasi rugi-rugi yang terjadi pada operasional motor induksi. Pada operasi kecepatan rendah, rugi histeresis sebagai akibat dari gejala magnetisasi inti stator menempati faktor yang dominan. Riset ini mengajukan suatu desain metode penetuan rugi histeresis pada motor induksi yang dikendalikan dengan teknik vector control lewat prosedur teknis yang sederhana dan aplikatif. Pada unit motor induksi yang digunakan sebagai bahan uji simulasi diperoleh nilai rugi besi PFe berkisar antara 2,55 x 10-8 hingga 1,09 x 103 Watt. Sedangkan nilai rugi histeresis Ph berkisar antara 2,07 x 10-8 hingga 5,15 x 102 Watt. Rasio rugi histeresis Ph terhadap rugi besi PFe antara 47,09 % hingga 81,18 %
    corecore